Bismillahir Rahmanir Rahim.Sering kali kita temukan dalam
selebaran,majalah,internet yg berisi penghujatan dan pengkafiran
terhadap orang2 yg bertawasul kpd Nabi SAW dan WALIYULLAH.Caci maki dan
tuduhan syirik ini tidak hanya ditujukan kpd kaum muslimin,Prof. Dr.
Sayid Muhammad bin Alwi Al Malikiy bahkan tdk luput dari caci maki dan
tuduhan syirik oleh segelintir kaum ini.Lewat sebuah buku yg berjudul
mafahimuna guru besar ulama senusantara ini oleh Ibnu Mani' dituduh
sebagai penyebar bid'ah dan orang musyrik.Secara kasar,ia mengkritik
Abuya Maliky yg bermazhab Maliky ini-seperti gaya kaum khawarij yg
begitu mudah mengkafirkan lawan yg tak sefaham dengannya. *APA TAWASUL
ITU?* Menurut bahasa,tawasul berasal dari kata tawassala artinya mencari
perantara atau menjadikan sesuatu sebagai perantara.Misalnya,kita
menginginkan kesembuhan dari penyakit pasti melalui dokter atau
obat-obatan,atau dgn perantara keduanya,meski kesembuhan atau sehat itu
dari Allah SWT.Orang ingin mendapatkan ilmu,maka dia bertawasul dgn
belajar kpd gurunya.Bukan berarti dia mendapatkan ilmu dari
gurunya,tetap Allah yg memberinya Ilmu.Demikian juga seseorang ingin
punya anak,meski dia tahu anak itu berasal dari Allah,tetapi dia tetap
bertawasul dgn melakukan perkawinan.Jadi,seseorang bertawasul itu
mencari perantara yg menghubungkan dirinya dgn Allah.Kita harus
menyadari bhw umumnya manusia tdk bisa secara spontatis mendapatkan
sesuatu dari Allah.Karena,di alam hikmah ini Allah menjadikan sebab dan
akibat.Ada sebab baru ada akibat.Nah,secara akal dari contoh2 itu sah2
saja kita mencari perantara utk mendapatkan sesuatu dari Allah.Kita
berdoa tetap kpd Allah,bukan kpd selain Dia.Kita memohon
ilmu,rizki,kesehatan dan sebagainya hanya kepada Allah,bukan kpd
dokter,juragan atau makhluk lainnya.Makhluk2 itu cuma sebagai
perantara,bukan penyebab utama.Kita bertawasul kpd mereka,karena
sebagian besar kita tidak bisa menerima pemberian langsung dari Allah
SWT.Begitu juga orang yg pergi ke makam auliya' atau menziarahi pusaran
orang shaleh,itu tetap memohon kpd Allah,bukan kpd simayit.Penziarah itu
bertawasul dgn amal shaleh si mayit tatkala masih hidup.Jika minta
langsung kpd si mayit,tentu syirik. *DALIL AL-QUR'AN DAN HADIST YG
MEMPERBOLEHKAN TAWASUL* Banyak sekali dalil atau landasan hukum yg
memperbolehkan,bahkan menganjurkan bertawasul.Seperti dijelaskan dlm
tafsir Al-Khozin dan Al-Kassyaf ketika mentafsiri Al-Baqarah:89,pada
masa sebelum diutusnya Nabi SAW,kaum Yahudi Bani Quraidzoh setiap kali
bertawasul dgn Nabi SAW selalu diberi kemenangan dlm peperangannya
melawan musyrikin.Mereka berdoa,"Ya Allah,kami minta pertolongan berkat
Nabimu,tolonglah kami." tapi ketika Nabi telah diutus mereka mengingkari
beliau SAW.Dalam ayat tersebut Allah membenarkan bhw mereka bertawasul
dgn Nabi SAW,namun Allah mencela mereka karena tdk beriman setelah
diutusnya Nabi SAW. Ada lagi peristiwa di zaman Khalifah Umar bin Khatab
yg diriwayatkan Ibnu Abi Syaibah dgn sanad shahih.Ketika terjadi
kemarau panjang,sahabat Bilal bin Harist mendatangi pusara Rasulullah
SAW.Dia berkata,"Ya Rasulullah mohonkan kpd Allah agar turun
hujan.Umatmu sekarang sudah dlm keadaan bahaya".Maka,Nabi SAW datang dlm
mimpi sahabat Bilal yg mengabarkan akan turun hujan.Benar,paginya turun
hujan.Ini sebagai bukti jika sahabat bertawasul kpd Rasulullah
SAW,seorang hamba pilihan Allah.Apakah para sahabat itu melakukan
kesyirikan?jelas saja tidak. *PARA NABI PUN BERTAWASUL*.Dalam kitab
Dalaailun Nubuwwah,disebutkan Sayidina Umar bin Khatab
berkata,"Rasulullah SAW menerangkan,bhw ketika Nabi Adam telah melakukan
kesalahan kpd Allah,dia bertaubat dan memohon ampunanNya dgn berdoa,"Ya
Allah,aku memohon kepadaMu dgn hak Nabi Muhammad,ampuni dosaku."
Kemudian Allah bertanya kpd Adam,"Bagaimana engkau mengetahui
Muhammad,padahal Aku belum menciptakannya".Adam menjawab,"Ya
Allah,sesungguhnya ketika engkau menciptakan aku,lalu aku mengangkat
kepalaku dan aku melihat di tiang2 arasy tertulis Laa ilaaha illallah
Muhammadur rasulullah.Maka,aku mengetahui tidaklah Engkau menyandarkan
satu nama dgn nama-Mu,kecuali nama makhluk yg paling Engkau
cintai".Allah pun lalu berkata,"Benar engkau Adam,sesungguhnya dia adalh
makhluk yg paling Aku cintai.Dia adalah Nabi terakhir dari
turunanmu.Karena engkau meminta kepada-Ku dgn kebenaran Muhammad,maka
Aku ampuni dosamu.Kalau bukan karena Muhammad,maka Aku tdk menciptakan
kamu".( Hadist ini diriwayatkan Baihaqi dgn sanad yg shahih.Juga
diriwayatkan Al Hakim dan dinyatakan shahih oleh Thabrani ).Lebih dari
itu,Nabi SAW pun bertawasul dgn dirinya sendiri,diriwayatkan dari Ali
bin Abi Thalib,ketika Fatimah binti Asad,ibu Sayyidina Ali
dimakamkan,Nabi SAW berdoa,"Ya Allah,dgn hak ku,dan hak para nabi
sebelumku,ampunilah ibu setelah ibuku"(HR Thabrani,Al-Ausath1/152,Abu
Nuaim,AL-Hilyah 3/121).Jadi,sejak Nabi Adam sudah ada tawasul.Jika
mencari perantara demikian di hukumi syirik,bisa jadi para nabi syirik
semua,termasuk Rasulullah SAW. Hadist yg lain menceritakan,Rasulullah SAW didatangi seseorang
dlarirul bashar (orang buta) yg minta didoakan agar Allah menyembuhkan
matanya.Dia mengatakan,"Ya Rasulullah doakan aku agar Allah menyehatkan
mataku sehingga dapat melihat kembali".Lalu Rasulullah berkata,"jika aku
doakan insya Allah sembuh,tapi jika kamu bersabar akan lebih baik
bagimu".Namun,orang itu tetap minta didoakan agar matanya segera
sembuh.Kemudian Nabi SAW menyuruhnya berwudhu dgn melaksanakan sunah2nya
kemudian shalat 2 rakaat dan berdoa:"Ya Allah aku memohon kepadaMu dan
bermunajat kepadaMu dgn berkat NabiMu Muhammad,Nabi yg penuh kasih
sayang.Wahai Muhammad,sesungguhnya aku memohon dgn berkatmu kepada
Tuhanku di dalam seluruh hajatku,supaya Allah selesaikan (penuhi)
hajatku.Ya Allah jadikanlah Nabi Muhammad penolongku".Ketika orang itu
melakukan yg diperintahkan Rasulullah,maka Allah menerima doanya dan
memberikan afiyah,matanya dpt melihat sempurna seakan-akan belum pernah
sakit sama sekali.(HR Thabrani.Al Hakim dan Adz-dzahabi menyatakan bahwa
hadist ini shohih sanadnya.At-Turmidzi mengatakan hadist ini
hasan.Al-Mundziri,An-Nasa'i,Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah semuanya
mengakui hadist ini hadist shohih).Dalam hadist ini jelas digambarkan
Nabi SAW mengajarkan kpd kita agar bertawasul kepada beliau.Apakah
ajaran itu salah?.Jika salah,mengapa Rasulullah mengajarkannya kepada
kita.Malah,sahabat Usman bin Hanif,salah seorang saksi langsung
peristiwa itu berhasil menerapkan ajaran Rasulullah tersebut di zaman
Khalifah Usman bin Affan.Waktu itu ada seseorang yg ingin bertemu
Khalifah utk menyampaikan hajat2nya.Namun,sang Khalifah tak pernah
memperdulikannya.Dengan kepedihan hatinya dia mendatangi sahabat Usman
bin Hanif mengadukan masalahnya itu.Selanjutnya,Usman bin Hanif
mengajarinya doa yg pernah diajarkan Nabi SAW kpd orang
buta.Benar,setelah melakukan saran itu,dia diterima Khalifah Usman dgn
sangat ramah dan dipenuhi semua hajatnya.Seusai menghadap khalifah
Usman,dia langsung menuju rumah Usman bin Hanif utk menyatakan terima
kasihnya."Setelah anda mengatakan persoalanku pada khalifah,teryata
beliau bersikap baik padaku...," ujarnya.Usman bin Hanif menjawab,"Demi
Allah,aku tidak pernah membicarakan persoalanmu dgn khalifah Usman,aku
hanya menyampaikan apa yg pernah aku saksikan ketika Rasulullah SAW
menuntun doa orang buta yg memohon didoakan untuk kesembuhan
matanya".*HUKUM BERTAWASUL KEPADA WALIYULLAH DAN ORANG-ORANG SHALEH*.
Kalau bertawasul kepada Rasulullah diperbolehkan,berarti tawasul kpd
auliya yg merupakan pewaris beliau juga tidak dilarang,tidak ada
pembatasan.Jangankan kepada para wali Allah,kpd benda matipun tidak
dilarang.Sebagaimana Allah menerangkan dlm Al Quran (Al-A'raf:23),bahwa
Nabi Daud AS mendapatkan pertolongan-Nya karena bertawasul dgn membawa
tabut Nabiyallah Musa AS di depan mereka,yg berisi antara lain pakaian
Nabi Musa termasuk sandalnya.Dengan perantaraan itu pasukan Nabi Daud
berhasil memenangkan peperangan melawan musuhnya.(Ibnu Katsir,Al-Bidayah
wan Nihayah 2/8).Ada lagi,hadist yg diriwayatkan Imam
Thabrani.Dikatakannya,jika seseorang kehilangan (tersesat) di suatu
daerah,sementara didaerah itu tak ada seorang pun,maka hendaknya ia
mengatakan,"YA I'BADALLAH AGHIISTNI (wahai hamba2 Allah tolonglah aku)
atau YA I'BADALLAH DULLANA A'LAth-THARIIQI (wahai hamba2 Allah
tunjukanlah aku jalan).Dalil-dalil yg telah disebutkan di atas,cukup
sudah sebagai bukti diperbolehkan tawasul dalam berbagai bentuk.Jadi
kesimpulannya bertawasul itu tidak syirik,adapun orang yg mengatakan
tawasul itu syirik itu dikarenakan kedangkalan akal mereka dalam
memahami Al-Quran dan Hadist atau karena ada kepentingan2 lain
diantaranya:untuk memecah belahkan umat Islam.Semoga kita bisa mengambil
manfaat dari apa yg saya paparkan.wasalam
BENARKAH TAWASUL ITU SYIRIK?
Dadang Sunandar
1
Tags
AQIDAH & TASAWUF
Alhamdulillah..Artikel anda bagus.
BalasHapusPosting Komentar