WASIAT AL-GHAZALI

Suatu hari, Imam Al Ghazali
berkumpul dengan murid-
muridnya. Lalu sang Imam
bertanya:
1. “Apa yang PALING DEKAT
dengan diri kita di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab:
“Orang tua, guru, kawan dan
sahabatnya”.
Imam Ghazali menjelaskan,
“Semua jawaban itu benar. Tapi
yang paling dekat dengan kita
adalah “MATI”.
Sebab itu memang janji Allah
SWT bahwa dalam Surah Ali
'Imran ayat 185
“Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari
neraka dan dimasukkan ke dalam
syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu
tidak lain hanyalah kesenangan
yang memperdayakan”.
Maut bisa datang menjemputmu
sewaktu-waktu tanpa kita tahu,
dimanapun kamu bersembunyi,
maut tetap akan datang
menghampirimu tanpa kamu
tahu kapan itu terjadi. Tapi ingat
pula sabda Rasululloh
saw :“Janganlah kamu takut mati
karena pasti terjadi, janganlah
kamu minta mati datang
kepadamu dan janganlah kamu
berbuat yang mendekatkan
dirimu dengan mati”.
Lalu Imam Ghazali meneruskan
dengan pertanyaan yang kedua
2. “Apa yang PALING JAUH dari
diri kita di dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab:
“Negeri Cina, bulan, matahari
dan bintang-gemintang”.
Lalu Imam Ghazali menjelaskan
bahwa semua jawaban itu benar.
Tapi yang paling benar adalah
“MASA LALU”.
Walau dengan cara apapun kita
tidak pernah akan dapat kembali
ke masa lalu. Oleh sebab itu
kamu harus menjaga hari ini
dan hari-hari yang akan datang
menjadi lebih baik dari hari
sebelumnya dan isi dengan
beribadah kepada Allah SWT dan
berbuatlah baik kepada sesama
manusia agar kamu selamat.
3. “Apa yang PALING BESAR di
dunia ini ?”.
Murid-muridnya menjawab:
“Gunung, bumi, matahari”.
Lalu Imam Ghazali menjelaskan
bahwa semua jawaban itu benar.
Tapi yang paling benar adalah
“NAFSU”
Firman Allah SWT dalam Surah
Al A'raf ayat 179,
“Dan sesungguhnya Kami jadikan
untuk (isi neraka Jahannam)
kebanyakan dari jin dan manusia,
mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk
mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi”.
Kemarahan, perzinahan,
pencurian, perkelahian,
peperangan dan pembunuhan,
semua dimulai dari “nafsu” yang
tidak terkendali. Oleh karena itu
berhat-hatilah dengan nafsu-mu,
jangan sampai nafsu membawa
kamu ke neraka.
4. “Apa yang PALING BERAT di
dunia ini ?”
Murid-muridnya menjawab:
“Besi, gajah”.
Semua jawaban itu benar. Tapi
yang paling berat adalah
“MEMEGANG AMANAH”
Firman Alloh SWT dalam surah
Al Ahzab:72.
”Tumbuh-tumbuhan, binatang,
gunung dan malaikat semua tidak
mampu ketika Allah SWT meminta
mereka untuk menjadi khalifah
(pemimpin) di dunia ini. Tetapi
manusia dengan sombongnya
menyanggupi permintaan Allah
tsb, sehingga banyak dari
manusia masuk ke neraka karena
tidak dapat memegang
amanahnya.”
Memegang amanah itu berat, dan
siapa yang berkhianat dan tidak
memegang amanah, ialah orang
munafik.
5. “Apa yang PALING RINGAN
di dunia ?”
Ada yang menjawab: “Kapas,
angin, debu dan dedaunan”.
Semua itu benar, kata Imam
Ghazali, tapi yang paling ringan
di dunia ini adalah
“MENINGGALKAN SHALAT”.
Gara-gara cinta kepada lawan
jenis, cinta kepada dunia
(kekayaan), keluarga, pekerjaan
kamu dengan ringan
meninggalkan sholat, gara-gara
bermusyawarah kamu dengan
ringan meninggalkan shalat.
6. “Apakah yang PALING TAJAM
di dunia ?”.
Murid-muridnya menjawab
serentak: “Pedang !”.
Imam Ghazali membenarkan,
tapi yang paling tajam adalah
“LIDAH MANUSIA”.
Karena melalui lidahnya,
manusia bisa melukai dan
menyakiti hati saudara dan
tetangganya sendiri. Luka akibat
pedang masih bisa diobati, tapi
luka kerena lidah kemana obat
akan dicari.
*Wasiat Terakhir Imam Al-Ghazali*
Imam Ghazali terbangun pada dini
hari dan sebagaimana biasanya
melakukan shalat dan kemudian
beliau bertanya pada adiknya, “Hari
apakah sekarang ini?”
Adiknya pun menjawab, “Hari
senin.”
Beliau kemudian memintanya untuk
mengambilkan sajadah putihnya,
lalu beliau menciumnya,
Menggelarnya dan kemudian
berbaring diatasnya s…ambil
berkata lirih, “Ya Allah, hamba
mematuhi perintahMu,”
… dan beliau pun menghembuskan
nafas terakhirnya.Di bawah
bantalnya mereka menemukan bait-
bait berikut, ditulis oleh Al-Ghazali
ra., barangkali pada malam
sebelumnya.
“Katakan pada para sahabatku,
ketika mereka melihatku, mati
Menangis untukku dan berduka
bagiku
Janganlah mengira bahwa jasad
yang kau lihat ini adalah aku
Dengan nama Allah, kukatakan
padamu, ini bukanlah aku,
Aku adalah jiwa, sedangkan ini
hanyalah seonggok daging
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku
sementara waktu.
Aku adalah harta karun, jimat yang
tersembunyi,
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi
singgasanaku,
Aku adalah mutiara, yang telah
meninggalkan rumahnya,
Aku adalah burung, dan badan ini
hanyalah sangkar ku
Dan kini aku lanjut terbang dan
badan ini kutinggal sbg kenangan
Puji Tuhan, yang telah
membebaskan aku
Dan menyiapkan aku tempat di
surga tertinggi,
Hingga hari ini , aku sebelumnya
mati, meskipun hidup diantara mu.
Kini aku hidup dalam kebenaran,
dan pakaian kubur ku telah
ditanggalkan.
Kini aku berbicara dengan para
malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka
dengan Tuhanku.
Aku melihat Lauh Mahfuz, dan
didalamnya ku membaca
Apa yang telah, sedang dan akan
terjadi.
Biarlah rumahku runtuh, baringkan
sangkarku di tanah,
Buanglah sang jimat, itu hanyalah
sebuah kenang2an, tidak lebih
Sampingkan jubahku, itu hanyalah
baju luar ku,
Letakkan semua itu dalam kubur,
biarkanlah terlupakan
Aku telah melanjutkan perjalananku
dan kalian semua tertinggal.
Rumah kalian bukanlah tempat ku
lagi.
Janganlah berpikir bahwa mati
adalah kematian, tapi itu adalah
kehidupan,
Kehidupan yang melampaui semua
mimpi kita disini,
Di kehidupan ini, kita diberikan
tidur,
Kematian adalah tidur, tidur yang
diperpanjang
Janganlah takut ketika mati itu
mendekat,
Itu hanyalah keberangkatan menuju
rumah yang terberkati ini
Ingatlah akan ampunan dan cinta
Tuhanmu,
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan
datanglah tanpa takut.
Aku yang sekarang ini, kau pun
dapat menjadi
Karena aku tahu kau dan aku
adalah sama
Jiwa-jiwa yang datang dari
Tuhannya
Badan badan yang berasal sama
Baik atapun jahat, semua adalah
milik kita
Aku sampaikan pada kalian
sekarang pesan yang
menggembirakan
Semoga kedamaian dan
kegembiraan Allah menjadi milikmu
selamanya.

# 10 Wasiat Beliau#

1. Dunia ini laksana api yang akan
membakar siapa saja yang coba
memegangnya. Kerana itu
gunakanlah api pada malam hari
saja,yang berarti jadikanlah
tempat untuk mencari tapak
syurga.
2. Dunia hanya jambatan kecil untuk
menuju kehidupan besar yang kekal
abadi. Kerana itu jangan rusakkan
jambatan itu dengan keperluan
dunia yang berlebihan sehingga
jambatan itu rusak.
3. Sibuklah berfikir tentang dirimu
sendiri sehingga tiada kesempatan
untuk berfikir tentang orang lain.
4. Pandang ringanlah dunia ini agar ia
bersifat pemurah.
5. Berjuanglah dijalan Allah supaya
malaikat memberi penghormatan
atas kematianmu nanti.
6. Berjemaahlah bersama kawan
muslimin di dunia agar beroleh
teman semasa perbicaraan di
mahkamah.
7. Tataplah anak-anakmu baik-baik
kerana mereka merupakan titipan
Allah s.w.t kepadamu untuk
menguji sifat amanah dan
kepimpinanmu.
8. Sebelu tidur ingatlah bahwa esok
belum tentu boleh bangun lagi.
9. MATI pasti akan tiba. Ingatlah
bahwa esok lusa kamu akan mati
dan akan menjadi mangsa cacing
tanah.
10. Selepas bangun dari tidur,
bersyukurlah karena Allah
memanjangkan usia dan memberi
kesempatan sekali lagi untuk kita
sadar.

1 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama